Pages

 

Sunday 18 February 2018

Budidaya Tanaman Gaharu

0 comments

Budidaya Pohon Gaharu, 
Pohon gaharu merupakan jenis tanaman yang tergolong mudah untuk dibudidayakan. Karena pohon gaharu dapat tumbuh pada jenis tanah apapun. Tidak ada kriteria khusus mengenai jenis tanah yang dapat digunakan untuk menanam pohon gaharu ini. Hampir semua jenis tanah dapat dijadikan lahan untuk Budidaya Pohon Gaharu, asalkan bukan tanah yang terendam air seperti tanah lumpur dan rawa. Pohon gaharu merupakan tanaman yang hasil produksinya berupa kayu yang dimanfaatkan untuk memenuhi keperluan sehari-hari.
Hasil produksi pohon gaharu aslinya berupa Gubal (resin) yang terbentuk dari proses alamiah serta buatan, Gaharu merupakan sebuah nama kayu dari jenis pohon genus Aquilaria, yang merupakan anggota familiki Thymelaeaceae. Pohon dan kayu gaharu mengandung resin yang memiliki aroma yang harum. Maka tidak heran jika kayu gaharu ini sangat terkenal dan sering digunakan dalam industri pembuatan obat-obatan dan industri kosmetik. Keberadaan pohon gaharu sekarang ini sudah mulai langka. Sehingga kayu gaharu yang merupakan hasil produksi dari pohon gaharu juga semakin sulit ditemui. Padahal kayu gaharu merupakan salah satu komoditas ekspor andalan dari Indoneia. Oleh karena itu, CITES pun saat ini mengatur dengan sangat ketat perdagangan kayu gaharu. Kayu gaharu yang sudah berumur tua akan menghasilkan gubal. Gubal secara normal akan terbentuk ketika pohon gaharu berusia 25 tahun ketika pohon gaharu terinfeksi mikroba jenis fusarium sp. Gubal inilah yang nantinya akan memiliki harga jual sangat tinggi dan sangat mahal. Karena untuk mendapatkan sebuah gubal dari pohon gaharu memakan waktu yang sangat lama, maka pada perkembangannya sekarang ini kayu gaharu dapat dipanen ketika usia 5 tahun. Kayu gaharu yang dipanen oada usia itu, kemudian disuntikkan mikroba ke dalam batang pohonnya, agar lebih cepat menghasilkan gubal. Selain terkenal karena produksi kayunya, gubal dari pohon gaharu juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan aksesoris dan parfum. Kualitas parfum yang berbahan baku kayu gaharu ini sangat baik. Telah banyak parfum bermerk terkenal menggunakan kayu gaharu sebagai bahan dasar pembuatannya. Pohon gaharu dapat tumbuh subur pada te,pat dengan ketinggian 0 hingga 1200 mdpl. Pohon gaharu juga masih dapat hidup pada ketinggian lebih dari 1200 mdpl akan tetapi pertumbuhannya akan kurang maksimal. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan budidaya pohon gaharu agar mendapatkan hasil panen yang maksimal. 
Cara Budidaya Pohon Gaharu
1.    Pemilihan Bibit Gaharu
Ketika akan melakukan budidaya pohon gaharu, yang pertama kali harus dipersiapkan adalah bibitnya. Untuk mendapatkan pohon gaharu dengan kualitas baik dan unggul, maka perlu digunakan bibit yang unggul dan berkualitas pula. Biasanya para petani pohon gaharu mendapatkan bibitnya dari petani lain atau pihak-pihak yang menyediakan bibit pohon gaharu.


Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memilih bibit gaharu yang berkualitas baik :
  • Pilih bibit yang sehat dan tidak berpenyakit atau terserang hama
  • Pilih bibit dengan diameter minimal 1 cm dan tinggi minimal 20-30 cm
  • Kriteria bibit tersebut merupakan bibit yang ideal untuk dibudidayakan
2.    Pengolahan Lahan
Pohon gaharu tidak membutuhkan lahan khusus. Yang perlu diperhatikan adalah jarak tanamnya. Ukuran jarak tanam yang ideal adalah 3 x 3 meter. Dengan ukuran jarak tanam tersebut dalam 1 hektar tanah dapat ditanami sebanyak 1.111 pohon gaharu. Ukuran jarak tanam juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
3.    Media Tanam
Untuk menanam pohon gaharu, dibuat lubang tanam ukuran 30 x 30 x 30 cm. Ukuran tersebut merupakan ukuran lubang tanam yang ideal, namun bisa disesuaikan juga dengan kebutuhan. Lubang tanam dibuat minimal 2 minggu sebelum penanaman. Tambahkan pupuk kandang pada lubang tanam untuk mempercepat pertumbuhan pohon gaharu. Dosis pupuk disesuaikan dengan takaran yang tertera pada kemasan. Waktu paling baik untuk menanam bibit gaharu dilakukan pada saat pertengahan musim hujan.
4.    Pembuatan Naungan
Bibit gaharu yang baru ditanam memerlukan naungan untuk melindungi tanaman dari sinar matahari dan air hujan secara langsung serta untuk mengurangi penguapan air yang berlebihan. Atap naungan dapat dibuat dari jerami atau daun yang berukuran lebar.
5.    Tahap Perawatan Pohon Gaharu
Lakukan pemupukan 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali. Pemupukan menggunakan kompos sebanyak 3 kg atau gunakan pupuk alam ( jerami padi, arang sekam, abu hasil pembakaran) untuk pertumbuhan tanaman secara maksimal, Pemakaian pupuk kimia seperti NPK dan pupuk majekmuk dapat ditambahkan setiap 3 bulan sekali setelah tanaman berumur 1 tahun dengan dosis rendah yaitu 5 gram per tanaman. Kemudian dosisnya dapat ditambah sesuai besar batang pohon gaharu. Teknik pemupukan pohon gaharu hampir sama dengan pemupukan pada budidaya sengon.
Hama tanaman yang sering menyerang pohon gaharu yaitu hama kutu putih. Kutu putih hidup di permukaan bawah daun bila kondisi lingkungan lembab. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pemangkasan pohon pelindung dan pruning agar terkena cahaya matahari, diikuti dengan penyemprotan pestisida organik Natural Pentana. Bersihkan gulma, rumput liar dan tanaman pengganggu lainnya setiap 3 bulan sekali atau sesuai kondisi lapangan.
Perawatan pohon gaharu selanjutnya yaitu pemangkasan. Pemangkasan pohon dilakukan ketika tanaman berumur 3-5 tahun. Lakukan pemangkasan dengan memotong cabang bagian bawah dan sisakan 4-10 cabang atas. Pucuk tanaman dipangkas, biarkan sekitar 5 m untuk dipelihara agar lebih memudahkan pekerjaan inokulasi gaharu. Untuk mempercepat pertumbuhan pohon gaharu, lakukan penyemprotan menggunakan pupuk organik dengan dosis sesuai.
Rekayasa Produksi Pohon Gaharu
Tahapan rekayasa produksi pohon gaharu secara buatan dilakukan melalui beberapa proses sebagai berikut :
  1. Isolasi jamur pembentuk
Isolasi jamur pembentuk diambil dari jenis pohon penghasil gaharu sesuai jenis dan ekologi persebaran jenis pohon yang di budidayakan.
  1. Identifikasi dan skrining
Isolasi jamur pembentuk diidentifikasi berdasarkan morfologi dan taksonominya. Proses skrining dilakukan dengan Postulat Koch untuk memastikan jamur yang memberikan respons pembentuk gaharu, memang berasal dari jamur yang diinokulasi.
  1. Teknik perbanyakan inokulum
Pembiakkan jamur pembentuk gaharu dapat diperbanyak pada media cair dan media padat. Diperlukan keterampilan khusus untuk memperbanyak jamur agar proses kemurnian dan peluang masing-masing jenis jamur pembentuk gaharu akan memberikan respon yang berbeda apabila di suntik pada jenis pohon penghasil gaharu yang berbeda.
  1. Teknik induksi
Teknik induksi jamur pembentuk gaharu dilakukan pada batang pohon penghasil gaharu. Reaksi pembentukan gaharu dipengaruhi oleh daya tahan inang terhadap induksi jamur dan kondisi lingkungan. Respon inang ditandai dengan perubahan warna coklat setelah beberapa bulan disuntik. Semakin banyak jumlah lubang dan inokulum dibuat, semakin cepat pula pembentukan gaharunya. Proses pembusukan batang oleh jamur dapat terjadi bila teknik penyuntikan tidak dilakukan dengan benar.
Panen Gaharu
Pohon gaharu dapat dipanen minimal satu tahun setelah proses induksi jamur pembentuk gaharu. Jika ingin menghasilkan produksi kayu gaharu yang unggul secara kualitas dan kuantitas, panen kayu gaharu dapat dilakukan 2-3 tahun setelah proses induksi jamur
Demikian uraian mengenai budidaya gaharu. Semoga dapat Anda jadikan panduan ketika melakukan budidaya pohon gaharu. Semoga bermanfaat.

By : CV.Hijau Lestari Kalimantan

0 comments:

Post a Comment