Pages

 

Monday, 19 February 2018

Vaksin Inokulan Gaharu

0 comments
Vaksinasi adalah hal sangat penting. Karena dengan pembentukan resin secara alami memerlukan waktu yang cukup panjang, untuk mendapatkan hasil sesuai keinginan kita perlu intervensi dari manusia, pengurangan bantuan produksi dan resin bahan gaharu, seperti jamur dan benang lainnya. Jamur umum seperti Fusarium Art., Parasitica Phialopora, genus Torula, Aspergillus, Penicillium, Cladosporium sp., Granulatum De Epicoccum, jenis kelamin j
ender Clymndrocladium Sphaeropsis, Botryodiplodia theobromae, Trichoderma, Phomopsis sp., Chunninghamella echinulata. Seperti biasa, bakteri menginduksi produksi struktur kayu tetap luka terbuka resin. Proses vaksinasi atau suntikan, dibentuk dengan jumlah lubang. Lubang dengan diameter 5 sampai 10 cm kedalaman 5 mm lebih tinggi kepadatan 5 cm.


Penelitian ini terdiri dari empat jamur diuji dan cepat membuat infeksi posisi lidah untuk memisahkan. Vaksinasi dengan strain jamur menunjukkan keberhasilan hanya dalam satu bulan. Percobaan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Jawa Barat (Sukabumi dan Darmaga) Banten (Carita) dilakukan. Secara teknis, gambaran tahapan teknologi produksi, isolasi tumbuh dalam bentuk jamur yang menghasilkan pohon gaharu dalam distribusi ekologis dan pertumbuhan pohon lakukan di alam.


By : CV. Hijau lestari Kalimantan
Lanjut Membaca...

Bukti Pengiriman

0 comments

LEWAT UDARA DAN DARAT, 
Bukti Transaksi Dan Dokumen Jual beli online sering kali digunakan oleh oknum tertentu untuk melakukan penipuan. Untuk itu sebagai bukti pengiriman dari transaksi yang kami lakukan, dibawah ini adalah sebagian gambar dari bukti pengiriman antara pihak kami dengan para konsumen. Arsip Pengiriman TIKI DAN JNE Jasa pegiriman TIKI. 
Harga dapat berubah setiap waktu, untuk info harga anda dapat konfirmasi melalui contact pada menu, Jika kesepakatan untuk melakukan transaksi telah disepakati, anda dapat melakukan pembayaran melalui transfer, Jika transfer telah anda lakukan maka orderan Bibit Gaharu anda akan segera kami proses pengiriman (1-3 hari setelah transfer). Pengiriman dalam skala besar/kecil akan di antar menggunakan jasa pengiriman (TIKI, JNE, J&T, POS Indonesia, serta jasa pengiriman lainnya sesuai kesepakatan). Kami akan mengirimkan resi pengiriman dari jasa pengiriman yang kami gunakan, agar anda dapat mengecek pengiriman yang kami lakukan.
Asip Pengiriman : 
 
 
 
Biji & Bibit

 

 


Inokulan Gaharu 



By : CV. Hijau Lestari Kalimantan



Lanjut Membaca...

Sunday, 18 February 2018

Budidaya Tanaman Gaharu

0 comments

Budidaya Pohon Gaharu, 
Pohon gaharu merupakan jenis tanaman yang tergolong mudah untuk dibudidayakan. Karena pohon gaharu dapat tumbuh pada jenis tanah apapun. Tidak ada kriteria khusus mengenai jenis tanah yang dapat digunakan untuk menanam pohon gaharu ini. Hampir semua jenis tanah dapat dijadikan lahan untuk Budidaya Pohon Gaharu, asalkan bukan tanah yang terendam air seperti tanah lumpur dan rawa. Pohon gaharu merupakan tanaman yang hasil produksinya berupa kayu yang dimanfaatkan untuk memenuhi keperluan sehari-hari.
Hasil produksi pohon gaharu aslinya berupa Gubal (resin) yang terbentuk dari proses alamiah serta buatan, Gaharu merupakan sebuah nama kayu dari jenis pohon genus Aquilaria, yang merupakan anggota familiki Thymelaeaceae. Pohon dan kayu gaharu mengandung resin yang memiliki aroma yang harum. Maka tidak heran jika kayu gaharu ini sangat terkenal dan sering digunakan dalam industri pembuatan obat-obatan dan industri kosmetik. Keberadaan pohon gaharu sekarang ini sudah mulai langka. Sehingga kayu gaharu yang merupakan hasil produksi dari pohon gaharu juga semakin sulit ditemui. Padahal kayu gaharu merupakan salah satu komoditas ekspor andalan dari Indoneia. Oleh karena itu, CITES pun saat ini mengatur dengan sangat ketat perdagangan kayu gaharu. Kayu gaharu yang sudah berumur tua akan menghasilkan gubal. Gubal secara normal akan terbentuk ketika pohon gaharu berusia 25 tahun ketika pohon gaharu terinfeksi mikroba jenis fusarium sp. Gubal inilah yang nantinya akan memiliki harga jual sangat tinggi dan sangat mahal. Karena untuk mendapatkan sebuah gubal dari pohon gaharu memakan waktu yang sangat lama, maka pada perkembangannya sekarang ini kayu gaharu dapat dipanen ketika usia 5 tahun. Kayu gaharu yang dipanen oada usia itu, kemudian disuntikkan mikroba ke dalam batang pohonnya, agar lebih cepat menghasilkan gubal. Selain terkenal karena produksi kayunya, gubal dari pohon gaharu juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan aksesoris dan parfum. Kualitas parfum yang berbahan baku kayu gaharu ini sangat baik. Telah banyak parfum bermerk terkenal menggunakan kayu gaharu sebagai bahan dasar pembuatannya. Pohon gaharu dapat tumbuh subur pada te,pat dengan ketinggian 0 hingga 1200 mdpl. Pohon gaharu juga masih dapat hidup pada ketinggian lebih dari 1200 mdpl akan tetapi pertumbuhannya akan kurang maksimal. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan budidaya pohon gaharu agar mendapatkan hasil panen yang maksimal. 
Cara Budidaya Pohon Gaharu
1.    Pemilihan Bibit Gaharu
Ketika akan melakukan budidaya pohon gaharu, yang pertama kali harus dipersiapkan adalah bibitnya. Untuk mendapatkan pohon gaharu dengan kualitas baik dan unggul, maka perlu digunakan bibit yang unggul dan berkualitas pula. Biasanya para petani pohon gaharu mendapatkan bibitnya dari petani lain atau pihak-pihak yang menyediakan bibit pohon gaharu.


Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memilih bibit gaharu yang berkualitas baik :
  • Pilih bibit yang sehat dan tidak berpenyakit atau terserang hama
  • Pilih bibit dengan diameter minimal 1 cm dan tinggi minimal 20-30 cm
  • Kriteria bibit tersebut merupakan bibit yang ideal untuk dibudidayakan
2.    Pengolahan Lahan
Pohon gaharu tidak membutuhkan lahan khusus. Yang perlu diperhatikan adalah jarak tanamnya. Ukuran jarak tanam yang ideal adalah 3 x 3 meter. Dengan ukuran jarak tanam tersebut dalam 1 hektar tanah dapat ditanami sebanyak 1.111 pohon gaharu. Ukuran jarak tanam juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
3.    Media Tanam
Untuk menanam pohon gaharu, dibuat lubang tanam ukuran 30 x 30 x 30 cm. Ukuran tersebut merupakan ukuran lubang tanam yang ideal, namun bisa disesuaikan juga dengan kebutuhan. Lubang tanam dibuat minimal 2 minggu sebelum penanaman. Tambahkan pupuk kandang pada lubang tanam untuk mempercepat pertumbuhan pohon gaharu. Dosis pupuk disesuaikan dengan takaran yang tertera pada kemasan. Waktu paling baik untuk menanam bibit gaharu dilakukan pada saat pertengahan musim hujan.
4.    Pembuatan Naungan
Bibit gaharu yang baru ditanam memerlukan naungan untuk melindungi tanaman dari sinar matahari dan air hujan secara langsung serta untuk mengurangi penguapan air yang berlebihan. Atap naungan dapat dibuat dari jerami atau daun yang berukuran lebar.
5.    Tahap Perawatan Pohon Gaharu
Lakukan pemupukan 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali. Pemupukan menggunakan kompos sebanyak 3 kg atau gunakan pupuk alam ( jerami padi, arang sekam, abu hasil pembakaran) untuk pertumbuhan tanaman secara maksimal, Pemakaian pupuk kimia seperti NPK dan pupuk majekmuk dapat ditambahkan setiap 3 bulan sekali setelah tanaman berumur 1 tahun dengan dosis rendah yaitu 5 gram per tanaman. Kemudian dosisnya dapat ditambah sesuai besar batang pohon gaharu. Teknik pemupukan pohon gaharu hampir sama dengan pemupukan pada budidaya sengon.
Hama tanaman yang sering menyerang pohon gaharu yaitu hama kutu putih. Kutu putih hidup di permukaan bawah daun bila kondisi lingkungan lembab. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pemangkasan pohon pelindung dan pruning agar terkena cahaya matahari, diikuti dengan penyemprotan pestisida organik Natural Pentana. Bersihkan gulma, rumput liar dan tanaman pengganggu lainnya setiap 3 bulan sekali atau sesuai kondisi lapangan.
Perawatan pohon gaharu selanjutnya yaitu pemangkasan. Pemangkasan pohon dilakukan ketika tanaman berumur 3-5 tahun. Lakukan pemangkasan dengan memotong cabang bagian bawah dan sisakan 4-10 cabang atas. Pucuk tanaman dipangkas, biarkan sekitar 5 m untuk dipelihara agar lebih memudahkan pekerjaan inokulasi gaharu. Untuk mempercepat pertumbuhan pohon gaharu, lakukan penyemprotan menggunakan pupuk organik dengan dosis sesuai.
Rekayasa Produksi Pohon Gaharu
Tahapan rekayasa produksi pohon gaharu secara buatan dilakukan melalui beberapa proses sebagai berikut :
  1. Isolasi jamur pembentuk
Isolasi jamur pembentuk diambil dari jenis pohon penghasil gaharu sesuai jenis dan ekologi persebaran jenis pohon yang di budidayakan.
  1. Identifikasi dan skrining
Isolasi jamur pembentuk diidentifikasi berdasarkan morfologi dan taksonominya. Proses skrining dilakukan dengan Postulat Koch untuk memastikan jamur yang memberikan respons pembentuk gaharu, memang berasal dari jamur yang diinokulasi.
  1. Teknik perbanyakan inokulum
Pembiakkan jamur pembentuk gaharu dapat diperbanyak pada media cair dan media padat. Diperlukan keterampilan khusus untuk memperbanyak jamur agar proses kemurnian dan peluang masing-masing jenis jamur pembentuk gaharu akan memberikan respon yang berbeda apabila di suntik pada jenis pohon penghasil gaharu yang berbeda.
  1. Teknik induksi
Teknik induksi jamur pembentuk gaharu dilakukan pada batang pohon penghasil gaharu. Reaksi pembentukan gaharu dipengaruhi oleh daya tahan inang terhadap induksi jamur dan kondisi lingkungan. Respon inang ditandai dengan perubahan warna coklat setelah beberapa bulan disuntik. Semakin banyak jumlah lubang dan inokulum dibuat, semakin cepat pula pembentukan gaharunya. Proses pembusukan batang oleh jamur dapat terjadi bila teknik penyuntikan tidak dilakukan dengan benar.
Panen Gaharu
Pohon gaharu dapat dipanen minimal satu tahun setelah proses induksi jamur pembentuk gaharu. Jika ingin menghasilkan produksi kayu gaharu yang unggul secara kualitas dan kuantitas, panen kayu gaharu dapat dilakukan 2-3 tahun setelah proses induksi jamur
Demikian uraian mengenai budidaya gaharu. Semoga dapat Anda jadikan panduan ketika melakukan budidaya pohon gaharu. Semoga bermanfaat.

By : CV.Hijau Lestari Kalimantan
Lanjut Membaca...

Saturday, 17 February 2018

Teknik Inokulasi Gaharu

0 comments

Syarat dan Cara Inokulasi Pohon Gaharu Untuk Menghasilkan Resin Yang Memiliki Daya Jual Tinggi

Produk utama yang diambil dari pohon gaharu adalah resin gaharu yang bernilai tinggi. Harga perkilo kayu gaharu yang mengandung resin atau gubal bisa diharga hingga puluhan juta rupiah. Untuk pohon gaharu alam, resin atau gubal biasanya terbentuk secara alamiah sedangkan gaharu yang berasal dari penanaman biasanya memerlukan perlakuan khusus agar pohon tersebut bisa mengeluarkan resin atau gubal yaitu dengan cara penyuntikan gubal gaharu. Penyuntikan gubal gaharu pada pohon gaharu memerlukan penanganan yang cermat agar berhasil.
Pohon gaharu yang akan disuntik sebaiknya yang sudah berbuah dan berumur 5-6 tahun. Pohon gaharu tersebut memiliki pertumbuhan pohon pesat, dengan garis tengah batang >10 cm. Kelembapan pohon cukup tinggi, keadaan disekitar pohon yang cukup teduh membuat kelembapan cukup tinggi. Itulah beberapa syarat yang wajib dipenuhi pohon gaharu yang akan dilakukan penyuntikan gubal gaharu.


Cara Penyuntikan Gubal Gaharu
Alat-alat:
1) Bor kayu dengan garis tengah 13 mm.
2) Spidol permanen.
3) Kapas, spatula, dan pinset.
4) Lilin lunak atau gluteks.
5) Meteran.
6) Alkohol 70%.
7) Bibit gubal gaharu.
Langkah-langkah Cara Menyuntik Gubal

Pembuatan Lubang
  • Jarak lubang pertama dengan permukaan tanah 20 cm.
  • Jarak antara satu lubang dengan lubang lainnya 10 cm.
  • Mata bor dan lubang bor disterilkan dengan menggunakan alcohol.
  • Lubang bor dibuar setiap sepertiga lingkaran pohon. Batang yang akan disuntik diukur dan diberi tanda dengan spidol permanen.
  • Setiap menyelesaikan satu lubang, mata bor harus disterilkan.
  • Arah lubang miring, kurang lebih 15o-30o ke arah atas dengan tujuan agar air hujan tidak masuk ke dalam lubang.
  • Kedalaman bor sepertiga garis tengah pohon.
Dalam pelaksanaannya, penyuntikan harus dilakukan dalam keadaan steril karena bila tidak steril tanaman mudah terkontaminasi mikroba lain yang dapat mengakibatkan kegagalan.
Penyuntikan Gubal
  • Bibit gubal baru dimasukkan ke dalam lubang sampai penuh sebelum lubang menjadi kering dengan cara menekan dengan menggunakan spatula yang steril.
  • Lubang yang telah terisi bibit gubal segera ditutup dengan lilin lunak atau gluteks. Penutupan dengan lilin bertujuan agar air tidak masuk ke dalam lubang. Sebulan sekali lubang perlu dikontrol, ada kebocoran atau tidak.
  • Cara lain, lubang yang telah berisi bibit gubal (inokulan) sebaiknya tidak ditutup agar udara bebas masuk ke dalam lubang sehingga inokulan dapat berkembang dengan baik dan banyak jaringan kayu yang terinfeksi. Semakin banyak jaringan yang terinfeksi, produksi gaharu akan semakin tinggi.
Setelah tiga bulan pasca penyuntikan perlu dilakukan semacam evaluasi. Evaluasi setelah tiga bulan penyuntikan perlu dilakukan untuk mengetahui keberhasilan penyuntikan. Cara evaluasi bisal dilakukan sebagai berkut:
  • Pilih secara acak tiga pohon garahu yang telah disuntik.
  • Tepat diatas atau dibawah tempat penyuntikan dibor kembali.
  • Kayu hasil pengeboran diperiksa warnanya. Bila warna kayu menjadi cokelat dan ketika dibakar berbau wangi, berarti penyuntikan berhasil.
  • Bila hasil pengeboran berwarna putih dan ketika dibakar tidak mengeluarkan bau wangi, berarti penyuntikan tidak berhasil.
  • Bila belum berhasil, pemeriksaan diulang tiga bulan kemudian.
  • Bila belum berhasil, perlu dilakukan penyuntikan ulang.
Cara Penyediaan dan Pengembangan Inokulan
Penyediaan inokulan pembentuk gubal baru memerlukan sarana dan prasarana laboratorium yang steril dan tenga mikrobiologi yang terampil. Oleh karena itu, penyedian inokulan tidak mungkin dilakukan oleh petani. Penyediaan inokulan hanya dapat dilakukan oleh lembaga terkait dan pemerintah daerah tempat gaharu dikembangkan.
Inokulan yang dikembangkan di laboratorium merupakan biakan murni dari produksi inokulan murni hasil pemurnian (isolasi) pohon gaharu di sekitar kawasan budi daya. Jamur pembentuk gubal yang ditumbuhkan pada media khusus dapat menjadi inokulan untuk inokulasi ke dalam pohon atau akar gaharu sebagai pemacu pembentukan gubal baru. Pemakaian bibit gubal dapat menghindari penebangan gaharu yang sia-sia di hutan.Teknik pengembangan inokulan dapat di lakukan melalui tahap-tahap berikut ini :
  • Pilih pohon gaharu alami yang sudah terinfeksi jamur pembentukan gabul baru.
  • Ambil potongan batang atau cabang pohon yang terinfeksi sebagai preparat.
  • Masukkan preparat ke dalam kotak es untuk di bawa ke laboratorium.
  • Kembangkan spora dari preparat di dalam media, kemudian indentifikasi jenis jamurnya sebagai biakan murni.
  • Kembangkan spora biakan murni ke dalam media padat, seperti serbuk gergaji pohon gaharu.
  • Masukkan media pada ke dalam incubator pembiakan dalam suhu 24-32 oC dan kelembapan 80% selama 1-2 bulan.
  • Masukkan spora yang sudah dibiakkan ke dalam botol dan simpanlah botol dalam freezer incubator.
Bibit gubal adalah sejenis mikroba yang menyebabkan terjadinya gubal gaharu di dalam batang pohon gaharu yang terinfeksi. Ada beberapa jenis mikroba yang dapat menimbulkan gubal gaharu pada pohon gaharu. Beberapa jenis jamur pembentuk gubal gaharu adalah sebagai berikut.
  1. Jamur Cytosphaera malaccensis sebagai hasil isolasi dari gubal yang terbentuk pada batang gaharu Aquilaria malaccensis.
  2. Phialophora parasitica dapat menginfeksi pohon yang masih hidup dan potongan batang yang sudah mati.
  3. Mikoriza abuskular, vesicular pada gubal yang diperoleh dari akar pohon Aquilaria malaccensis.
  4. Jamur Fusarium lateritium, Fusarium popullaria, Fusarium rhinocledeilla, Fusarium rizoctonia, Fusarium oxisporium, Fusarium bulbigenum, dan Fusarium botryodiplodia.
  5. Fusarium lateritium merupakan mikroba yang lebih efektif dalam memacu pembentukan gubal gaharu pada pohon Gyrinops versteegii. Jamur tersebut lebih efektif daripada jamur Fusarium popullaria. Semua jenis Fusarium dapat membentuk gubal, terutama Fusarium lateritium.
  6. Jamur Lasiodiploda sp.
  7. Jamur Libertella sp.
  8. Jamur Trichoderma sp.
  9. Jamur Thielaviopsis sp.
  10. Jamur Phytium sp.
  11. Jamur Scytalidium sp.
Cara lain mendapatkan gubal gaharu adalah mirip dengan pembuatan gaharu sisip, yaitu potongan gubal gaharu kecil dimasukkan ke dalam lubang yang dibuat dengan bor ke dalam pohon, kemudian lubang ditutup dengan lilin. Potongan gubal gaharu berfungsi sebagai inokulan pada pohon gaharu yang masih sehat. Namun, cara tersebut tidak banyak dilakukan dan yang umum dilakukan adalah dengan menyuntikan Fusarium lateritium.

Pemberian zat stressing agent, yaitu zat pengatur tumbuh yang dapat memanipulasi atau mengkondisikan system pertahanan pohon melemah sehingg mempercepat terjadinya infeksi yang dapat membentuk gubal gaharu. Pemberian zat stressing agent telah dicoba untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Agar tanaman gaharu stress, dapat pula dilakukan dengan cara melukai pohon atau memasukkan karbit ke dalam lubang yang dibuat pada batangnya. Biasanya, Fusarium, masuk kedalam tubuh tananam secara alami dan membentuk gubal gaharu secara alami juga.


Teknik dan Cara Inokulasi Gaharu dengan Sistem Infus 

  • Pertama siapkan Inokulan cair, Ingat pastikan bahwa jenis inokulan yang akan digunakan harus sudah lulus uji dengan sitem infus karena tidak semua jenis inokulan cocok untuk sistem infus. Pelajari Karakter Inokulan Gaharu
  • Kedua Dosis yang digunakan jangan sampai over dosis. Ini adalah salah satu teknik Inokulasi dengan cara infus.
  • Borlah dengan kemiringan maksimal 20 derajat saja.
  • Bor dengan kedalaman 1/4 pohon diamter dibawah 25 cm untuk diatas itu cukup kedalaman anatara 7-9 cm saja yakni mencapai empulur kayu
  • Bisa mengunakan slang infus yang bisa dibeli apotik mamun bisa mengunakan botol bekas seperti tanpak pada gambar. buatlah dengan rapi jangan sampai bocor.
  • Besarnya mata bor sesuaikan dengan besarnya selang infus yang akan digunakan tanpak pada gambar ini mengunakan bor 16 mm. Namun saran saya gunakan bor 8 mm saja dengan pipa stanles 8 mm.
  • Pasang Pipa dengan ukuran yang sama pula dengan ukuran slang infus di tempat bekas bor .
  • Masukkan ujung slang infus kedalam pipa yang telah kita pasang di bekas boran lem dengan rapi, anda bisa mengunakan lilin malam atau silikon.
  • Untuk Pohon gaharu diamter 17 cm tinggi 7 M. gunakan dosis 1 liter (inokulan dari kami).
  • Semakin besar Pohon Gaharu maka semakin besar pula kebutuhan akan inokulan. Untuk pohon yang Lebih besar anda bisa menanyakan langsung lewat komentar atau telpon. Hasil dari Inokulasi dengan sistem infus adalah gubal gaharu dalam bentuk log dan untuk pembuatan bahan sulin dalam proses pembuatan minyak gaharu. Dengan teknik ini kita bisa mendapatkan gubal gaharu yang leih banyak.

Bagaimana Proses Terbentuknya Gubal Gaharu?
Ada tiga hipotesa tentang bagaimana proses terbentuknya Gubal Gaharu yaitu:
  • Hipotesa Patologi, Sebagian para ahli menduga bahwa Gubal Gaharu atau resin gaharu terbentuk sebagai respon pohon gaharu terhadap infeksi cendawan yang mengakibatkan keluarnya resin. Dalam hal ini Jamur memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembentukan resin. Resin yang terbentuk tidak dikeluarkan dari pohon, melainkan disimpan dalam jaringan kayu sehingga jaringan kayu yang putih dan bertekstur halus bagian pohon tersebut berubah menjadi berat, keras dan beraroma harum. Pohon Gaharu yang sehat tidak pernah memproduksi resin dalam istilah kimia disebut kelompok sesquiterpenoid sebagai metabolit sekunder yang beraroma harum dari pohon tersebut.Banyaknya resin tergantung dari Jenis jamur, tingkat infeksi jamur pada pohon gaharu, dan lamanya masa infeksi.
  • Hipotesa Pelukaan dan Patologi, berpendapat bahwa gubal gaharu terbentuk darihasil mekanisme pertahanan tanaman terhadap luka, patahan atau searangan serangga yang kemudian di jangkiti oleh jamur. Dalam hal ini Pelukaan memegang peranan utama dalam pembentukan gubal gaharu diikuti oleh infeksi cendawan yang cenderung sebagai faktor pendukung saja. Seperti Proses terbentuknya gubal gaharu yang selama ini dikenal masyarakat Indonesia adalah dengan memberikan pelukaan dengan berbagai cara seperti, memasak dengan pasak dari bambu, menakuk, mengapak dan membiarkanya terbuka sehingga memberikan peluang mikroorganisme yang ada di alam untuk menginfeksi pohon tersebut secara alami. Ada juga dengan cara memberikan pelukaan dan kemudian memasukkan benda tertentu seperti terasi, gula merah, dan madu.
  • Hipotesa non patologi menyimpulkan bahwa pembentukan gubal gaharu adalah sebagai respons pertahanan tanaman terhadap pelukaan. hipotesa ini muncul karena adanya anggapan bahwa pembentukan gubal gaharu berasosiasi dengan adanya perubahan sitologi pada sel parenkim hidup pada kayu setelah dilukai. Perubahan fisiologi akibat pelukaan dianggap cukup untuk menginduksi pembentukan gubal gaharu pada Pohon gaharu sehat. Perubahan yang dimaksud adalah pengurangan jumlah pati pada sel parenkim diikuti dengan proses akumulasi subtansi tertentu pada vacuola dan perubahan matric sitoplasma yang dianggap sangat berhubungan dengan pembentukan gubal gaharu. Menurut penelitian yang selama ini dilakukan oleh para ahli berpendapat bahwa komponen penyusun gubal gaharu termasuk dalam golongan sesquiterponoid. Yakni metabolik skunder golongan sesquiterponoid pada pohon gaharu di bentuk oleh jalur asam asetat mevolonat. Tanaman gaharu dapat mensintesis dan mengakumulasi metabolit sekunder sebagai respon terhadap infeksi oleh agens tertentu, rangsangan fisiologi maupun keadaan stress. Hal ini dilakukan pohon gaharu sebagai upaya mempertahankan diri dari berbagai serangan tersebut. 

By : CV.Hijau Lestari Kalimantan
Lanjut Membaca...

Wednesday, 14 February 2018

Contak Kami

0 comments
Catatan : Biji & bibit Tanaman penghasil Gaharu terbaik tidak di jual dengan harga yang murah dan tidak terkesan murahan, dengan kelangkaan biji & bibit jangan sampai mendapatkan biji dan anakan yang tidak menghasilkan apa-apa, yang harus kita ketahui benih gaharu terbaik hanya berbuah 1-2 kali dalam satu tahun, serta sangat rentan terhadap penyakit jamur dan mudah membusuk pada musim penghujan. selain itu kami dari pihak pembibitan hanya menyediakan 3  jenis tanaman penghasil gaharu terbaik. 
Adapun untuk harga dan jenis biji sebagai berikut:
Kami Merekomendasikan Tiga jenis biji Tanaman penghasil Gaharu  terbaik  diantaranya adalah
No
Jenis  Tanaman Penghasil Gaharu Terbaik
Harga/Kg
1
Aqualaria Malaccensis
3.000.000 /Kg
2
Aqualaria Beccariana
2.500.000 /Kg
3
Aqualaria Microcarpa
2.500.000 /Kg
"sedangkan untuk bibit yang siap tanam, Kami menyediakan tergantung Fase umur bibit yang ingin di pesan"
 
                                            

CV.Hijau lestari

Wsp : 0813-4962-1508 (new)

Lanjut Membaca...

Daftar Harga Biji & Bibit Gaharu

0 comments

Harga Jual Biji dan Bibit Gaharu Terbaru 2024,
Peningkatan harga biji (benih) gaharu semakin tahun semakin meningkat untuk itu di tahun 2024 kami dari pihak pembibitan tidak menaikan harga biji maupun benih gaharu, tujuan kami adalah untuk pelestarian lingkungan dan penghijauan, selain itu nilai ekonomis tanaman gaharu tidak di ragukan lagi, dan selain itu dalam budidaya tentunya kita membutuhkan bibit yang berkualitas dan terbaik, terkait akan hal itu kami menyediakan biji dan bibit yang terbaik untuk pembudidayaan tanaman, dan satu hal yang harus kita ketahui, tanaman gaharu merupakan tanaman musiman yang berbuah 1-2 kali dalam satu tahun, dan bisa di bayangkan suplay akan kebutuhan biji dan bibit yang sangat terbatas itu.
Catatan : Biji & bibit Tanaman penghasil Gaharu terbaik tidak di jual dengan harga yang murah dan tidak terkesan murahan, dengan kelangkaan biji & bibit jangan sampai mendapatkan biji dan anakan yang tidak menghasilkan apa-apa, yang harus kita ketahui benih gaharu terbaik hanya berbuah 1-2 kali dalam satu tahun, serta sangat rentan terhadap penyakit jamur dan mudah membusuk pada musim penghujan. selain itu kami dari pihak pembibitan hanya menyediakan 3  jenis tanaman penghasil gaharu terbaik. 
Adapun untuk harga dan jenis biji sebagai berikut:
 
Kami Merekomendasikan Tiga jenis biji Tanaman penghasil Gaharu  terbaik  diantaranya adalah
No
Jenis  Tanaman Penghasil Gaharu Terbaik
Harga/Kg
1
Aqualaria Malaccensis
3.000.000 /Kg
2
Aqualaria Beccariana
2.500.000 /Kg
3
Aqualaria Microcarpa
2.500.000 /Kg
"sedangkan untuk bibit yang siap tanam, Kami menyediakan tergantung Fase umur bibit yang ingin di pesan"



 
 
 
Untuk pemesanan dapat menghubungi kami lewat via :
 
Wsp : 0813-4962-1508
An Cv Hijau lestari.


Lanjut Membaca...

Monday, 12 February 2018

Tentang Tanaman Penghasil Gaharu

0 comments

Pendahuluan,
Ketika berbicara kekayaan alam hasil bumi Kalimantan tentu tidak akan ada habisnya. Mulai dari batu bara, emas, minyak bumi dan lain sebagainya. Dari hutan jelas dihasilkan kayu sebagai komoditas utama. Bicara tentang kayu banyak sekali jenisnya. Kebanyakan yang paling dikenal oleh masyarakat umum adalah kayu ulin, meranti, kapur, bengkirai, dan lembasung.
Namun ada satu lagi yang paling populer disini, tempat dimana saya tinggal (Kapuas Hulu Bulungan Kalimantan Barat). Kayu itu adalah Kayu Gaharu. Kebanyakan orang menyebut kayu gaharu adalah Tanaman Hantu. Karena mengapa ?, alasan utama karena tidak semua orang bisa mendapatkannya dengan mudah. Diperlukan keberanian, tenaga, kerja keras dan hal yang paling utama adalah keberuntungan.

Pencari atau pekerja kayu gaharu rata-rata orang yang memiliki nyali besar. Tidur ditengah hutan sampai 2 atau 3 bulan setelah mendapatkan apa yang dicari baru turun gunung. Bahkan tidak sedikit diantara para pekerja pencari gubal gaharu yang kembali dengan tangan kosong bahkan nyawan taruhannya, Rata-rata pekerja pencari gubal gaharu yang datang di daerah kami adalah orang Ngawi Jawa Timur, orang Lombok Nusa Tenggara Barat juga ada sebagian kecil penduduk lokal sendiri.
Kayu gaharu tidak serta merta dicari pohonnya, di tebang lalu dibawa pulang begitu saja. Namun yang diambil adalah bagian tengah kayu tersebut yang sudah berserat dan berwana kehitam-hitaman (Hati kayu atau Galih kayu). Disinilah letak keanehan tersebut. Karena tidak semua kayu gaharu memiliki galih (resin) seperti yang dicari. Dari cerita salah satu pekerja gaharu yang saya kenal. Banyak diantara mereka yang menebang pohon gaharu namun tidak menemukan gubal kayunya padahal pohon tersebut sudah berdiameter diatas 1 Meter lebih. Contoh keanehan yang lain, satu tempat sudah disisir oleh orang namun tidak di temukan pohon gaharu. Kemudian datang orang kedua mencari bisa mendapatkan banyak galih kayu gaharu di tempat yang sama. Mungkin semua ini sedikit naif, namun fakta membuktikan walau itu diluar batas pemikiran kita. dan itu lah keajiban dari kuasa tuhan terhadap rezeki hambanya

Pertanyaannya sekarang, mengapa kayu gaharu banyak dicari orang ???
Jawabannya sangatlah mudah, karena kayu tersebut berharga sangat mahal. Harga tergantung dari kualitas kayu tersebut, paling rendah per kilogramnya dibeli oleh tengkulak sebesar 15 – 20 juta rupiah. Sedangkan yang berkualitas super (King) harga per kilogramnya bisa mencapai 25-35 juta rupiah. Cukup besar bukan?, apakah anda tertarik? Silahkan mencoba.
Ciri khas kayu gaharu adalah berbau harum atau wangi jika dibakar, sedangkan kegunaannya bervariasi. Pada umunya digunakan sebagai bahan baku pembuatan dupa, parfum, obat-obatan, kosmetik, bahan pengawet serta difungsikan untuk kegiatan religius. Kayu gaharu banyak di ekspor keberbagai negara di luar negeri seperti Singapura, Cina, Korea, Jepang, Saudi Arabia, Yaman, dan Oman. Dinegara maju seperti Amerika dan beberapa negara-negara eropa. Kayu gaharu digunakan untuk penghilang stres, sakit ginjal, pembekakan kanker dan limfa, penyakit asma serta hepatitis.


Lalu apa yang terjadi dinegara kita. Indonesia hanya mampu sebagai negara pengekspor bahan mentah. Setelah jadi produk tertentu dan diberi label merk ternama. Baru kita membeli lagi dengan harga yang berbeda dan yang paling ironis lagi, ada tulisan terpampang dengan jelas buatan luar negri.
Tanaman Penghasil Gaharu Terbaik 
GAHARU merupakan produk hutan yang sangat unik dibentuk dari resin kayu genus Aquilaria. Di Indonesia telah tercatat ada enam jenis tumbuhan yang dapat menghasilkan gaharu, yaitu Aquilaria beccariana, Aquilaria cumingiana, Aquilaria filaria, Aquilaria hirta, Aquilaria malaccensis, dan Aquilaria microcarpa. Penyebaran jenis-jenis tumbuhan tersebut cukup bervariasi, seperti ditemukan mulai dari kawasan hutan primer hujan dataran rendah hingga kawasan hutan primer dataran tinggi, di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Namun, dari enam jenis kayu gaharu tersebut, hanya tiga jenis yang utama menghasilkan gubal gaharu, yaitu Aquilaria malaccensis, Aquilaria beccariana dan Aqualaria Microcarpa. Selain itu, dari banyak pohon-pohon gaharu yang tumbuh di hutan primer, semuanya itu memiliki gubal gaharu, akan tetapi ciri khas serta kadar tingkat keharuman gaharu yang membedakannya. Demikian pula dari satu pohon gaharu, hanya pada bagian batang atau cabang tertentu yang mengandung gubal gaharu.

Mengapa demikian? Hal ini tidak lain karena individu pohon Aquilaria yang menghasilkan gubal gaharu, terutama yang terinfeksi parasit. Pohon-pohon dan cabang gaharu yang terkena infeksi parasit berupa jamur biasanya mengeluarkan resin. Resin-resin yang harum ini biasanya terus mengeras dan berwarna hitam. Jadi, pohon-pohon gaharu yang tidak terinfeksi parasit berupa jamur tidak bakal menghasilkan gubal gaharu yang sangat wangi dan terkenal ke mancanegara.
Berdasarkan pembentukan gubal gaharu, kualitas gaharu dapat dibedakan menjadi beberapa kelas, yaitu kelas super, kelas teri, kelas I, kelas II, kelas III, dan kelas IV. Harga jual pun bervariasi, tergantung kualitas gubal gaharu tersebut. Misalnya, kualitas gaharu yang paling baik dapat laku dijual 25-35 juta per kg. Sedangkan kualitas paling rendah, harga jualnya antara 15-20 juta per kg. Karena harga jual gaharu yang mahal tersebut, tidaklah heran jika gaharu banyak diburu orang, baik oleh penduduk lokal maupun penduduk luar, bahkan dari luar Pulau Kalimantan, seperti orang-orang dari Pulau Jawa.

Perdagangan gubal gaharu pun bukan saja untuk perdagangan di dalam negeri, tetapi paling menonjol juga untuk diekspor ke luar negeri. Misalnya, diekspor ke China dan India untuk diperdagangkan sebagai bahan obat-obatan. Serta diekspor ke Jepang untuk bahan dupa dan parfum. Kayu gaharu sesungguhnya sejak tahun 1995 telah ditetapkan masuk Appendix II CITES (Convention on the International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora). Hal ini artinya bahwa gaharu pada tahun 1990-an tidak terancam punah, namun memiliki kemungkinan terancam punah jika perdagangannya tidak teratur. Komoditas gaharu hanya boleh diperdagangkan kalau ada izin dari pihak berwewenang.
Kendati telah dimasukkan dalam Appendix II CITES, gaharu telah menjadi sebuah fenomena umum bahwa sumber daya alam milik bersama atau tidak ada pemiliknya yang mempunyai nilai ekonomis sangat tinggi biasa dieksploitasi banyak orang secara bebas dengan mengabaikan sistem keberlanjutannya. Perdagangan gaharu yang seharusnya masuk kualifikasi harus mendapat pengaturan dan izin dari pihak berwewenang. Namun, dalam dasawarsa terakhir ini tidak pernah ada yang menghiraukannya. Terlebih lagi eksploitasi gubal gaharu kian semarak dilakukan oleh orang-orang luar pedesaan hutan.

Creat by : CV.Hijau Lestari Kalimantan

Lanjut Membaca...